Table of Contents
Pada umumnya anak akan mengalami fase perkembangan anak sebelum mencapai tahapan berikutnya. Sebab. tahapan sebelumnya merupakan pondasi yang perlu dijalankan agar dapat berproses pada fase berikutnya. Setiap tahapan amat penting, sehingga dapat dijadikan tolok ukur sampai sejauh mana perkembangan anak tersebut.
Fase Perkembangan Anak
Setiap tahapan dalam fase perkembangan anak perlu diamati dengan baik, agar orangtua dapat melakukan stimulasi yang optimal. Dengan demikian, anak dapat melewatinya dengan baik. Tambahannya adalah kemampuan tersebut dapat menjadi pondasi bagi langkah berikutnya.
Fase Tengkurap
Tahapan anak tengkurap biasanya dimulai pada usia 3-4 bulan. Ini tampaknya sepele, namun menandakan bahwa tulang leher bayi sudah cukup kuat untuk menopang kepalanya. Dengan demikian, ia dapat berdiri tegak. Terutama ketika sudah mulai bisa membalikan tubuhnya sendiri yang artinya mulai terbentuk koordinasi yang baik.
Sebelum tengkurap, biasanya anak akan mulai untuk berguling, Perhatikanlah agar bayi tidak terjatuh, terutama jika jarak antara kasur dengan terlalu jauh. Hal ini tentu saja untuk menghindari cedera.
Fase Duduk
Pada saat berumur 6-7 bulan, maka tulang lehernya akan semakin kuat. Begitu pula dengan tulang punggungnya. Sehingga anak akan belajar untuk duduk walaupun kadang belum tegak serta masih sering terjatuh. Orangtua dapat memberikan alas yang kaku namun empuk, agar ketika tubuhnya tidak dapat menyangga, jatuh pun tidak terluka.
Fase Merangkak
Setelah melewati tahapan duduk, anak akan belajar bagaimana caranya menyeimbangkan dirinya. Maka langkah selanjutnya adalah merangkak. Pada fase ini anak sedang melatih kesimbangan tubuhnya ketika bergerak. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir saat terjatuh. Bebaskan lantai dari benda-benda berbahaya.
Pada masa ini, anak juga berlatih untuk menguatkan otot dan syarafnya sehingga dapat terkoordinasi untuk melangkah. Dengan demikian, ia bisa menggerakan posisi kaki dan tangan yang tepat saat akan berpindah tempat.
Fase Berjalan
Pada fase ini anak akan berjalan. Diawali dengan merambat memanfaatkan benda-benda yang mudah dijangkaunya sebagai tempat untuk berpegangan. Misalnya, meja kecil atau kursi. Usahakanlah Agar anak tidak menggunakan alas kaki, agar ototnya semakin kuat. Orangtua cukup memberikan pendampingan ketika anak mulai merambat.
ketika mulai berdiri, perhatikan caranya memegang pinggiran meja. Jauhkan dari benda-benda yang mudah pecah atau berpotensi melukai. Sehingga ketika jatuh, tidak akan membuat sang anak terluka.
Fase Melompat
Fase ini ditandai dengan bertambahnya kemampuan anak. Setelah berjalan, akan belajar melompat. Awalnya pendek-pendek, lama kelamaan bisa menjadi lebih tinggi. Orangtua dapat memberikan perlindungan dengan membiarkannya melompat di kasur agar aman saat terjatuh. Jika sudah terampil, dapat beralih di karpet.
Semua fase perkembangan anak ini amat penting, sehingga akan menjadi peringatan bagi orangtua, jika sudah waktunya anak belum berada pada tahapan tersebut. Segera hubungi tenaga profesional untuk berkonsultasi lebih lanjut jika ternyata anak pada waktunya belum menjalani fase tersebut.